Apa Bedanya Haji dan Umroh? Hukum, Waktu, Rukun, dan Tips Melaksanakannya

Apa Bedanya Haji dan Umroh

Sebagian orang mungkin masih belum begitu memahami, apa bedanya haji dan umroh? Haji adalah ibadah tahunan yang wajib dilakukan oleh umat Islam yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup, dilakukan pada bulan Dzulhijjah. Ritual haji ini mencakup berbagai ibadah seperti wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, melontar jumrah, serta tawaf dan sa’i di Ka’bah. 

Sedangkan umroh adalah ibadah sunnah berupa ziarah ke Ka’bah yang melibatkan rangkaian ritual yang mirip dengan haji, seperti thawaf, sa’i, dan tahallul. Berbeda dengan haji, umroh adalah ibadah yang bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun dan tidak memerlukan wukuf di Arafah atau mabit di Mina. Meskipun umroh ini bersifat sunnah, akan tetapi ibadah ini juga sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu.

Dalil Tentang Haji dan Umroh

Tujuan utama dari haji dan umroh yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menunjukkan ketundukan, serta memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu. Ibadah ini juga menjadi simbol persatuan umat Islam yang ada di seluruh dunia tanpa membedakan suku, bangsa, atau status sosial. Bagi yang melaksanakan, haji dan umroh adalah kesempatan terbaik untuk melakukan perenungan diri, meningkatkan iman, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT.

Dalil mengenai haji dan umroh terdapat di dalam Al-Qur’an dan hadits, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Haji

Allah berfirman dalam Al-Qur’an,

{وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا [آل عمران: 97]

Artinya “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah”, (QS Ali-Imran: 97).

2. Umroh

العُمْرَةُ إِلَى العُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا، وَالحَجُّ المَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الجَنَّةُ

Dari hadits “Umroh ke umroh berikutnya adalah penghapus dosa-dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga”, (HR Bukhari dan Muslim).

Tentunya, haji dan umroh akan menjadi perjalanan spiritual yang penuh makna, yang tidak hanya mengajarkan kedisiplinan dalam ibadah tetapi juga mendekatkan seseorang kepada Allah SWT.

Perbedaan Haji dan Umroh dari Sisi Hukum

Apa Bedanya Haji dan Umroh

Sumber: Freepik

Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa menjelaskan apa bedanya haji dan umroh:

1. Haji sebagai Rukun Islam Kelima (Wajib Bagi yang Mampu)

Haji adalah salah satu dari lima rukun Islam dan hukumnya wajib bagi setiap umat Islam yang memenuhi syarat, yaitu mampu secara finansial, fisik, dan mental. Wajibnya haji ini telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan hadits sebagai kewajiban sekali seumur hidup bagi yang mampu melaksanakannya.

Haji hanya wajib dilakukan sekali seumur hidup, yang artinya jika Anda sudah melaksanakannya sekali maka haji-haji berikutnya hukumnya adalah sunnah. Kecuali jika Anda bernazar atau telah berjanji untuk melakukan haji lebih dari sekali.

2. Umroh sebagai Ibadah Sunnah yang Dianjurkan

Berbeda dengan haji, umroh hukumnya adalah sunnah muakkad (ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, tetapi tidak wajib). Ibadah ini bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, tanpa terikat waktu khusus seperti haji, dan tidak diwajibkan bagi yang tidak mampu.

Walaupun umroh tidak wajib, tapi ibadah ini tetap dianjurkan karena membawa pahala yang besar dan menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperoleh pengampunan.

Waktu Pelaksanaan Haji dan Umroh

Apa bedanya haji dan umroh lainnya bisa dilihat dari waktu pelaksanaannya:

1. Waktu Pelaksanaan Haji (Terbatas pada Bulan Dzulhijjah)

Haji hanya dapat dilaksanakan pada bulan-bulan yang telah ditentukan dalam kalender Hijriyah, khususnya pada bulan Dzulhijjah, yaitu bulan ke-12 dalam kalender Islam. Ibadah haji ini harus dilakukan pada tanggal tertentu dengan rincian berikut:

  • 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah): Para jemaah haji menuju Mina.
  • 9 Dzulhijjah (Hari Arafah): Jemaah haji melaksanakan wukuf di Arafah, yang merupakan rukun utama haji.
  • 10 Dzulhijjah (Hari Nahr/Idul Adha): Jemaah menuju Muzdalifah kemudian melontar jumrah di Mina.
  • 11, 12, dan 13 Dzulhijjah (Hari Tasyrik): Para jemaah haji melanjutkan melontar jumrah di Mina.

Waktu pelaksanaan haji ini sangat terbatas pada bulan Dzulhijjah, terutama pada tanggal 8-12. Sedangkan di luar waktu tersebut, ibadah haji tidak dapat dilakukan.

2. Waktu Pelaksanaan Umroh (Kapan Saja Sepanjang Tahun)

Berbeda dengan haji, umroh justru dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun. Tidak ada waktu khusus atau terbatas untuk melaksanakan umroh ini, hanya saja ada beberapa waktu yang tidak disarankan untuk melaksanakan umroh, yaitu:

  • Hari Arafah (9 Dzulhijjah): Ini adalah hari di mana jemaah haji sedang melaksanakan wukuf di Arafah.
  • Hari Tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah): Ini adalah hari-hari setelah Idul Adha yang ditetapkan untuk melontar jumrah oleh para jemaah haji.

Selain dari hari-hari tersebut, umroh dapat dilakukan kapan saja. Banyak orang yang memilih untuk melaksanakan umroh di bulan-bulan yang lebih sepi, seperti di luar musim haji, untuk menghindari kepadatan jamaah.

Ibadah haji memerlukan waktu yang lebih panjang dan biasanya berlangsung selama 5-6 hari.  Sementara itu, ibadah umroh umumnya memerlukan waktu yang jauh lebih singkat, sekitar 4-5 jam untuk menyelesaikan semua rukun umroh.

Perbedaan Rukun Haji dan Umroh

Apa Bedanya Haji dan Umroh

Sumber: Freepik

Rukun haji adalah rangkaian ibadah yang harus dipenuhi, dan apabila salah satu rukun ini tidak dikerjakan maka haji seseorang menjadi tidak sah. Berikut ini adalah rukun-rukun haji beserta penjelasannya:

  • Ihram: Ini adalah niat untuk memulai ibadah haji, dilakukan di miqat (tempat yang ditentukan). Jemaah harus mengenakan pakaian ihram (dua lembar kain putih bagi pria, dan pakaian sederhana yang menutupi aurat bagi wanita) serta menjauhi larangan-larangan ihram.
  • Wukuf di Arafah: Wukuf adalah berdiam diri di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, sejak tergelincirnya matahari hingga terbenam matahari. Ini adalah rukun utama dalam haji, dan Nabi Muhammad SAW bersabda “Haji adalah wukuf di Arafah” (HR Tirmidzi).
  • Tawaf: Ini adalah ritual mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh putaran dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri, dimulai dari Hajar Aswad. Tawaf bisa dilakukan setelah wukuf di Arafah dan menjadi bagian dari penyempurnaan ibadah haji.
  • Sa’i: Ini adalah berjalan bolak-balik antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali, yang dimulai dari Shafa dan berakhir di Marwah. Ibadah yang satu ini mengingatkan kita pada perjuangan Siti Hajar mencari air untuk putranya, yaitu Ismail.
  • Tahallul: Tahallul yaitu memotong rambut atau mencukur kepala (bagi pria), atau memotong sebagian rambut (bagi wanita) sebagai tanda selesainya sebagian besar ritual haji. Tahallul ini berarti mengakhiri kondisi ihram, jadi para jemaah diperbolehkan kembali melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang saat dalam ihram.
  • Tertib: Semua rukun haji harus dilakukan secara berurutan, yaitu dimulai dari niat ihram hingga tahallul. Hal ini menunjukkan bahwa tertib adalah bagian dari syarat sahnya ibadah haji.

Sementara itu, rukun umroh lebih sederhana jika dibandingkan dengan haji. Berikut ini adalah rukun umroh:

  • Ihram: Ihram dalam umroh sama seperti haji, yaitu niat untuk memulai ibadah umroh dari miqat. Jemaah umroh juga mengenakan pakaian ihram dan mengikuti semua larangan ihram selama umroh berlangsung.
  • Tawaf: Tawaf dalam umroh juga melibatkan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri, dan dilakukan setelah jemaah memasuki Masjidil Haram.
  • Sa’i: Sa’i dalam umroh juga terdiri dari berjalan tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah, ini merupakan salah satu rukun yang penting dalam umroh.
  • Rukun yang keempat adalah urut atau tertib dalam melaksanakan rukun-rukun umroh yang telah disebutkan sebelumnya.

Perbedaan paling mencolok antara haji dan umroh adalah adanya Wukuf di Arafah yang merupakan rukun utama haji dan tidak ada dalam umroh.

Tips Melaksanakan Haji dan/atau Umroh

Apa Bedanya Haji dan Umroh

Sumber: Freepik

Melaksanakan ibadah haji atau umroh membutuhkan persiapan yang matang dan manajemen yang baik selama ibadah. Beberapa tips ini dapat membantu Anda untuk memastikan pengalaman ibadah berjalan lancar dan khusyuk.

  1. Persiapan Fisik dan Mental Sebelum Berangkat: Menjaga kesehatan, membiasakan diri berjalan kaki, serta memperkuat mental dan spiritual.
  2. Manajemen Waktu dan Energi Selama Ibadah: Merencanakan jadwal ibadah, istirahat secara teratur, serta mengonsumsi makanan bergizi dan minum yang cukup untuk menjaga energi selama ibadah.
  3. Memilih Biro Perjalanan yang Terpercaya: Periksa reputasi biro perjalanan, patikan layanan pelanggan yang responsif dan siap membantu saat dibutuhkan, serta biaya dan layanan yang ditawarkan harus jelas dan tidak ada biaya tersembunyi.

Selain beberapa tips di atas, tips lain yang tak kalah penting adalah mengunjungi tempat-tempat tertentu selama menunggu waktu ibadah. Selain beribadah, Anda bisa menikmati keindahan Masjidil Haram dan merenung di sekitar Ka’bah. Selain itu, Anda bisa mencari taman atau area istirahat di sekitar masjid untuk bersantai dan berinteraksi dengan jemaah lain. Berkunjung ke tempat-tempat bersejarah di Mekkah dan Madinah seperti Gua Hira, Jabal Uhud, dan Masjid Nabawi juga menarik untuk menambah wawasan spiritual Anda.

Dengan persiapan yang baik dan manajemen yang tepat, dijamin ibadah haji dan umroh Anda bisa menjadi pengalaman yang penuh makna dan keberkahan. Selamat mulai mempersiapkan diri dari sekarang!

Tags: , , , , , ,

Jadwal Umroh

Berikut adalah paket umroh lainnya dari Insan Tour. Ketersediaan tempat/Seat akan berubah sewaktu-waktu karena akan terus update untuk informasi yang lebih akurat.